Thursday 21 May 2015

Bidang-bidang Akuntansi

1.  Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) 


 Akuntansi keuangan merupakan bidang akuntansi yang berkaitan dengan masalah pencatatan transaksi- transaksi keuangan dan penyusunan laporan keuangan secara periodik berdasarkan catatan-catatan yang menjadi sumber pencatatan (bukti transaksi). Laporan keuangan tersebut dapat memberikan informasi yang dapat digunakan oleh pihak yang membutuhkan informasi akuntansi. Dalam pencatatannya, akun tansi keuangan dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip yang telah disepakati oleh umum yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan.


2. Pemeriksaan Keuangan (Auditing)


Pemeriksaan keuangan (auditing)merupakan kegiatan pemeriksaanlaporan keuangan yang 
dibuat oleh suatu perusahaan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memberikan kepastian bahwa 
laporan keuangan yang dibuat oleh pihak perusahaan benar-benar sesuai dengan kondisi 
sebenarnya dan sesuai dengan prosedur yang ada dalam Standar Akuntansi Keuangan. 
Pelaksana pemeriksaan disebut auditor, yang bekerja bebas tanpa dipengaruhi oleh kepentingan 
pihak-pihak tertentu.


3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting) 


Akuntansi manajemen berhubungan dengan berbagai masalah khusus 

yang dihadapi manajemen. Akuntansi manajemen merupakan akuntansi 

yang bertujuan untuk membantu para manajer di setiap tingkatan 

organisasi, baik dalam menjalankan operasinya sehari-hari maupun dalam 

merencanakan operasinya pada masa yang akan datang. 


4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting) 


Akuntansi biaya merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan 

perencanaan, penetapan, dan pengendalian biaya selama proses produksi 

serta penetapan harga pokok dari suatu barang setelah selesai diproduksi. 

Oleh karena itu, akuntansi biaya biasanya digunakan oleh perusahaan 

yang kegiatan utamanya memproduksi bahan mentah menjadi

 barang jadi (perusahaan manufaktur).


5. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting) 


Akuntansi anggaran berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan

yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu. 

Selain itu, memberikan analisis tentang data perbandingan dari kegiatan 

keuangan yang sebenarnya dengan rencana yang telah ditetapkan. 

Analisis tersebut dibuat berdasarkan pencatatan dan interpretasi 

data kegiatan keuangan yang telah dilakukan.


6. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting) 


Akuntansi perpajakan berhubungan dengan masalah penyusunan 

surat pemberitahuan pajak tahunan dari suatu perusahaan. 

Dalam hal ini perlu dipertimbangkan tentang konsekuensi perpajakan

dari suatu transaksi usaha. Oleh karena itu, akuntan harus mengikuti 

perkembangan peraturan perpajakan agar pajak yang dibayar perusahaan 

sesuai dengan peraturan yang berlaku.


7. Sistem Akuntansi (Accounting System) 


Sistem akuntansi merupakan bidang khusus akuntansi dalam pembuatan 

suatu rencana dan pelaksanaan prosedur-prosedur dalam 

pengumpulan, pencatatan, dan pelaporan data keuangan.


8. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting) 


Akuntansi pemerintahan berhubungan dengan penyajian laporan 

transaksi di lembaga-lembaga pemerintah yang mencakup 

administrasi keuangan negara, pelaporan, dan pengendalian 

pengeluaran keuangan negara agar tidak terjadi penyimpangan 

dari undang-undang dan peraturan yang berlaku.


9.  Akuntansi Pendidikan (Educational Accounting) 


Akuntansi pendidikan merupakan bidang akuntansi yang berhubungan 

dengan kegiatan pengembangan pendidikan akuntansi.


10. Akuntansi Sosial (Social Accounting) 


Akuntansi sosial berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan 

tentang perubahan sosial akibat kemajuan teknologi, ekonomi, dan budaya.

Macam-macam Bukti Pencatatan

1Bukti Transaksi Internal

Bukti transaksi internal adalah bukti transaksi yang khusus dibuat oleh
 internal dan digunakan untuk internal perusahaan. 
Yang termasuk bukti internal adalah sebagai berikut.
a. Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan
 telah menerima uang secara tunai (cash).
Contoh bukti kas masuk.

b. Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah
mengeluarkan uang tunai, seperti pembelian tunai,
 pembayaran gaji, pembayaran utang, atau pengeluaran-pengeluaran lainnya.
Untuk lebih memahami bukti kas keluar, 
perhatikan contoh di bawah ini.



c. Memo
Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau antara manajer dan bagian-bagian yang ada di lingkungan perusahaan.Contoh memo.



2. Bukti Transaksi Eksternal
Bukti transaksi eksternal adalah bukti pencatatan transaksi yang
berhubungan dengan pihak di luar perusahaan. 
Bukti tersebut dapatberupa kuitansi, faktur, nota kontan, nota debet, 
nota kredit, dan cek.a. FakturFaktur adalah tanda bukti telah 
terjadi pembelian atau penjualan secara kredit.
Faktur dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pihakpembeli.
 Bagi penjual, faktur yang diterima disebut fakturpenjualan. 
Biasanya faktur dibuat rangkap sesuai dengankebutuhan.
 Lembaran pertama untuk pembeli, lembaran keduauntuk penjual, 
dan lembaran ketiga untuk arsip. Contoh faktur penjualan:


b. KuitansiKuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang

ditandatangani oleh penerima uang dan diserahkan
 kepada yang membayar sejumlah uang tersebut.
Lembaran kuitansi terdiri dari dua bagian, yaitu bagian sebelah kanan 
diberikan kepada pihak yang membayar dan bagian kiri yang 
tertinggal disebut soice (dibaca sus) sebagai arsip penerima uang. 
Perhatikan contoh kuitansi di bawah ini



c. Nota
Nota adalah bukti atas pembayaran terhadap sejumlah layanan 
yang telah diberikan oleh suatu perusahaan secara tunai.
Nota dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada pembeli.
Biasanya nota dibuat rangkap dua, yaitu lembaran pertama 
untuk pembeli dan lembaran kedua untuk penjual. 
Perhatikan contohnota di bawah ini.



d. Nota Debit
Nota debit adalah bukti perusahaan telah mendebit perkiraan
pelanggannya yang disebabkan 
oleh berbagai hal.Nota debit dikirimkan oleh perusahaan 
kepada pelanggannyakarena barang
 yang dibeli dikembalikan disebabkan rusak atau 
tidak sesuai dengan pesanan, dan penjual 
setuju barangnya diterima kembali atau harganya dikurangi.
Perhatikan contohberikut ini.




e. Nota Kredit
Nota kredit adalah bukti bahwa perusahaan telah mengkredit
perkiraan pelanggannya yang disebabkan oleh berbagai hal. 
Nota kredit dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya
sehubungan barang yang dijual tidak cocok atau rusak,
 untuk itu penjual setuju menerima barangnya. 
Berikut ini adalah contoh nota Kredit.



f. Cek
Cek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang
mempunyai rekening di bank agar bank membayar 
sejumlah uang kepada pihak yang namanya tercantum
di dalam cek tersebut.Pihak-pihak yang berhubungan dalam 
pengeluaran cek tersebut adalah
1) pihak penarik, yaitu pihak yang mengeluarkan dan
menandatangani cek,
2) pihak penerima, yaitu pihak yang menerima pembayaran cek.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh cek di bawah ini.


Sunday 3 May 2015

Sejarah Akuntansi

Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia mulai dapat menghitung dan membuat suatu catatan, dengan menggunakan batu, kayu, bahkan daun. Pada abad ke–15, terjadilah perkembangan dan perluasan perdagangan oleh pedagang-pedagang Venesia. Perkembangan perdagangan ini menyebabkan diperlukannya suatu sistem pencatatan yang lebih baik sehingga dengan demikian akuntansi mulai berkembang. 
Perkembangan akuntansi bermula dari Luca Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika yang mengarang sebuah buku berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Propotionalita. Dalam salah satu bab yang berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris, ia memperkenalkan dan mengajarkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut dengan sistem kontinental. Sistem ini diperkenalkan oleh Luca Pacioli bersama Leonardo da Vinci, dan sudah dipakai untuk melakukan pencatatan upah sejak zaman Babilonia. Sistem Kontinetal merupakan pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debit dan kredit secara seimbang dan menghasilkan pembukuan yang sistematis serta laporan keuangan yang terpadu. Dengan menggunakan sistem ini perusahaan mendapatkan gambaran tentang laba rugi usaha, kekayaan perusahaan, serta hak pemilik.
 
Gambar Luca Pacioli
Pertengahan abad ke–18, terjadi Revolusi Industri di Inggris yang mendorong pula perkembangan akuntansi. Pada waktu itu, para manajer pabrik, misalnya ingin mengetahui biaya produksinya. Dengan mengetahui berapa besar biaya produksi, mereka dapat mengawasi efektivitas proses produksi dan menetapkan 137 Akuntansi dan Sistem Akuntansi harga jual. Sejalan dengan itu, berkembanglah akuntansi dalam bidang khusus, yaitu akuntansi biaya yang memfokuskan diri pada pencatatan biaya produksi dan penyediaan informasi bagi manajemen. Revolusi Industri mengakibatkan perkembangan akuntansi semakin pesat sehingga menyebar sampai ke Benua Amerika, khususnya di Amerika Serikat dan melahirkan sistem Anglo Saxon.